Anggota Komisi V DPR RI, Zigo Rolanda, saat melakukan kunjungan spesifik ke Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis (3/7/2025). Foto: Wilga/vel

PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Zigo Rolanda, menyoroti belum dioperasikannya Terminal 2 Bandar Udara Internasional Minangkabau (BIM) meskipun pembangunan terminal tersebut telah rampung sejak tahun 2022. Hal ini disampaikannya usai melakukan kunjungan spesifik ke Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis (3/7/2025).

"Terminal ini sudah selesai dibangun tahun 2022, tapi sampai hari ini belum dioperasionalkan. Ini yang mau kita survei," ujar Zigo. Ia menyebut, selama ini pihaknya terus menyuarakan hal ini dalam berbagai rapat dengar pendapat (RDP) bersama mitra kerja terkait.

Dalam kunjungan tersebut, Zigo mengapresiasi kemajuan terkait konektivitas antara bandara dengan stasiun kereta api melalui skybridge yang sebelumnya tidak difungsikan. Kini, fasilitas tersebut telah dapat digunakan oleh masyarakat, memberikan opsi transportasi murah dan efisien dari dan menuju Kota Padang.

"Kalau dari sini ke Kota Padang pakai taksi atau kendaraan umum bisa sampai 150 ribu, sementara kalau pakai kereta cuma 10 ribu. Sangat membantu masyarakat. Alhamdulillah sekarang skybridge-nya sudah difungsikan," tutur Politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Zigo juga mengungkapkan, berdasarkan informasi dari pihak Angkasa Pura, Terminal 2 dijadwalkan akan mulai difungsikan pada 10 Juli 2025. Ia berharap rencana ini benar-benar terealisasi. "Sekarang katanya sudah lengkap semua peralatan, termasuk listrik yang kemarin jadi kendala. Saya optimis ini bakal difungsikan," katanya.

Ia menambahkan, keberadaan Terminal 2 sangat penting untuk mendukung arus keberangkatan jemaah umrah dari berbagai daerah seperti Jambi dan Bengkulu yang kerap menggunakan Bandara Minangkabau sebagai titik keberangkatan. "Kalau normal, tidak kurang dari 1.600 jemaah umrah per bulan yang berangkat dari sini," sebutnya.

Zigo menegaskan, jika Terminal 2 mulai beroperasi, Terminal lama bisa difokuskan untuk peningkatan fasilitas, termasuk pembaruan peralatan komputer dan pendukung lainnya.

"Karena ini juga pintu masuk Sumatera Barat. Banyak wisatawan internasional datang ke Mentawai yang sekarang sudah jadi destinasi wisata kelas dunia," pungkas Legislator Dapil Sumatera Barat I ini. (we/aha)